Ditulis oleh Kika Simonsen
Kastil Kronborg mencuat namanya sebagai Kastil Elsinore yang mengilhami karya legendaris William Shakespeare yang berjudul HAMLET pada tahun 1600-an. Hampir semua ruangan yang digambarkan di dalam kisah Hamlet, nyata keberadaannya bisa ditemukan di dalam kastil ini. Menara telegraph yang tinggi menjulang di atas laut, merupakan panggung memorial di mana Hamlet untuk pertama kalinya dipentaskan pada tahun 1816. Nama Elsinore sendiri dalam bahasa Inggris, merujuk pada kota Helsingør, di mana Kastil Kronborg ini berada.
Plakat batu di gerbang Kastil Kronborg yang didedikasikan untuk sang maestro William Shakespeare
SEKILAS TENTANG HAMLET
Berawal dari berita duka yang didengar Pangeran Hamlet yang tengah menuntut ilmu di Jerman, bahwa ayahandanya telah tutup usia. Dengan hati lara, Hamlet segera kembali ke tempat kelahirannya yakni Kastil Elsinore, Denmark dan betapa terkejutnya ia, saat mendapati ibundanya Ratu Gertrude telah menikah dengan Claudius. Tidak hanya itu, Claudius yang notabene adalah adik kandung ayah Hamlet, juga mewarisi tahta kerajaan, tidak lama berselang setelah sang raja wafat. Tentu saja Pangeran Hamlet merasa adanya keganjilan akan semua yang terjadi.Di suatu malam, Hamlet bermimpi didatangi hantu mendiang ayahnya di atas menara tertinggi Kastil Elsinore. Hantu yang mengaku sebagai arwah ayahnya itu, meminta Hamlet untuk membalas dendam pada Claudius, karena Claudius lah dalang pembunuh membalas dendam.
Raja Claudius yang menyadari perubahan sikap Hamlet, mengutus Rosencrantz dan Guildenstern untuk memata-matai Hamlet. Di waktu yang hampir bersamaan, Polonius sesumbar mengatakan bahwa Hamlet menjadi sedikit aneh karena tergila-gila pada Ophelia, puteri kandungnya.
Suatu ketika sekelompok aktor dan aktris keliling berkunjung ke Kastil Elsinore. Hamlet mencetuskan ide untuk membuat skenario pementasan dan meminta aktor dan aktris itu memerankan semacam reka adegan pembunuhan ayahnya, dengan dugaan apabila memang Claudius adalah dalang pembunuhan seperti apa yang telah disampaikan hantu di menara, ia akan menunjukkan reaksi terhadap pementasan tersebut. Tatkala adegan pembunuhan itu dimainkan di atas pentas, Claudius bangkit dari singgasananya dan meninggalkan ruangan dengan tergesa-gesa. Melihat kejadian itu, Hamlet semakin yakin bahwa memang Claudius lah yang telah membunuh ayahnya.
Sayangnya Hamlet bertindak ceroboh, ia tidak sengaja salah membunuh orang lain yang sedang memintal di balik tirai. Hamlet yang menyangka bahwa itu adalah Claudius yang bersembunyi, ia segera menghunus pedangnya dan tanpa sengaja membunuh Polonius yang tidak bersalah. Karena kejahatannya ini, Claudius memiliki alibi kuat untuk membuat rencana mengirim Hamlet ke Inggris.Sepeninggal ayahnya, Ophelia sangat terpukul dan menjadi gila, kemudian ia menenggelamkan dirinya ke sungai hingga tewas. Laertes, putera Polonius yang mendengar berita kematiah ayah dan saudara perempuannya, meradang dan ingin membalas dendam terhadap Hamlet.
Claudius segera memanfaatkan hasrat balas dendam Laertes, ia melumuri senjata Laertes dengan racun. Saat Laertes dan Hamlet terlibat pertarungan di ballroom istana, Claudius juga menyiapkan minuman beracun yang kemungkinan akan diminum Hamlet. Tak disangka-sangka, Ratu Gertrude tidak sengaja meminum cawan beracun itu dan meninggal seketika.
Di putaran pertempuran selanjutnya Hamlet hampir berhasil dilumpuhkan akibat tergores pedang Laertes yang beracun. Namun kemudian ia bertukar pedang dan juga berhasil melukai Laertes. Sebelum meninggal, Laertes mengakui bahwa ia telah bersekongkol dengan Claudius. Hamlet pun sangat murka mendengarnya dan segera berlari menghujani Claudius dengan tikaman pedang sembari meminumkan cawan beracun ke mulutnya. Di akhir cerita, semua tokoh merenggang nyawa disebabkan racun yang sama.
(HAMLET-LIVE, 17 Juni 2017 by That Theatre Company. Photo by Hasse Ferrold)
(HAMLET-LIVE, 17 Juni 2017 by That Theatre Company. Photo by Hasse Ferrold)Setiap hari sepanjang musim panas, pertunjukan Hamlet Live yang didedikasikan khusus untuk William Shakespeare, digelar dengan apik di ballroom megah Kastil Kronborg, yang diatur sedemikian rupa oleh Royal Shakespeare Company. Pertunjukan Hamlet Live berlangsung sepanjang hari, yakni dari jam 10 pagi hingga 5 sore. Para aktor dan aktris yang bermain dalam Hamlet Live melafalkan bahasa inggris kontemporer, dengan pertimbangan akan lebih mudah dipahami wisatawan dari segala penjuru dunia, daripada jika menggunakan bahasa sastra tingkat tinggi gaya Shakespeare. Info lebih lanjut tentang pementasan Hamlet bisa di klik di http://www.hamletscenen.dk .
Tiket masuk Kastil Kronborg berkisar DKK 90 untuk dewasa, DKK 80 untuk pelajar dan gratis untuk anak-anak sampai usia 17 tahun.
Raja Eric VII dan Raja Eric VIII
ARSITEKTUR KASTIL KRONBORG
Pada mulanya Kastil Kronborg hanyalah benteng pertahanan yang dikenal dengan julukan Krogen (Hook) yang dibangun oleh Raja Eric VII dari Pomerian di tahun 1420-an. Sejak tahun 1574-1585 di bawah kepemimpinan Raja Frederik II, benteng megah kebanggaan Renaisans tua itu, bermetamorfosis secara radikal menjadi sebuah kastil anggun yang kemudian diberi nama Kronborg yang berarti Crown Castle. Raja Frederik II menunjuk Flemish Hans Hendrik van Paesschen dan Anthonis van Obbergen sebagai arsiteknya dan menyerahkan koordinasi penggarapan seni pahat patung ke tangan Gert van Groningen.
Raja Frederik II
Kastil Kronborg merupakan kastil Renaisans yang di desain dengan empat sayap membentang memagari halaman yang luas. Kronborg awalnya dibangun dari batu bata merah, namun pada tahun 1577 kastil ini diperkokoh dengan balutan batu pasir dengan desain unik dan imajinatif.Kastil Kronborg layak membanggakan dirinya akan ballroom perjamuan agungnya, yang merupakan salah satu ballroom paling indah dan terbesar di Eropa utara pada masa itu. Ballroom tersebut berukuran 62 x 12 meter dan selesai dibangun pada tahun 1582. Di dinding ballroom, tergantung serangkaian lukisan serta permadani indah yang dalam bahasa danish disebut dengan kronborgtapetene.
The Ballroom
Di ujung ballroom, Raja Frederik II dan raja-raja keturunannya memimpin pesta di bawah singgasana berkanopi sutra yang indah berhias tenunan benang emas dan perak. Singgasana berkanopi serta jubah kebesaran raja dan ratu, dahulu merupakan simbol status keagungan sang raja (walau pada akhirnya kanopi dan jubah kebesaran ini, di jarah oleh Swedia). Tujuh lampu gantung kuningan besar, disematkan di langit-langit kayu.
Kronborgtapetene adalah rangkaian permadani tenunan yang dibuat pada tahun 1581-1586 sebagai dekorasi persembahan untuk Kastil Kronborg.
Kronborgtapetene ditenun diatas karton yang telah dilukis oleh pelukis Belanda, Hans Knieper atas nama Raja Frederik II. Pada periode ini, Knieper dipercaya raja sebagai pelukis andalan istana. Ia berkarya memproduksi lukisan untuk kamar raja (kisah Gideon), ruangan lain, serta altar untuk kapel kastil. Buah karya Knieper selalu menginsyaratkan kedinamisan serta keharmonisan ornamen alam seperti hutan, hewan kedalam alegoris. Kecemerlangan daya kreatif ini tidak pernah terlihat di Denmark sebelumnya. Selain itu, Knieper juga diserahi tanggung jawab dalam pemeliharaan permadani kastil. Motif utama bagian kanopi permadani yang menempel pada dinding terdiri dari dua dewa-dewi yang bermahkota, merupakan simbol sebelah kiri Raja Frederik II dan sebelah kanan Ratu Sophia of Mecklenburg-Schwerin. Di bagian bawah terlukis dua dewa sungai yang saling berhadapan sembari membawa tiga sumber air yang melambangkan tiga perairan di sekitar Denmark yakni Øresund, Storå dan Little Belt. Di keempat sudut permadani tersemat empat monogram yang bertuliskan inisial F S, mungkin lebih merujuk pada Fredrik Secundus daripada Frederik dan Sophia.
Tema sentral atap adalah senjata nasional Denmark mewakili tata pemerintahan yang berkiblat pada kebesaran Kekaisaran Romawi yang diwakili Trajan, Kekaisaran Yunani yang diwakili Alexander The Great, Kekaisaran Persia yang diwakili Cambyses II dan Kekaisaran Assyiria di masa Mesopotamia. Dewi Minerva yang dianugerahi mahkota oleh dua malaikat kecil melambangkan kebijaksaan, mengandung arti bahwa Raja Frederik II bertingkah laku bijak dan adil pada rakyatnya dan menjadi panutan sebagai salah satu jiwa suci penghuni surga.
The King’s Chamber
Di sebuah ruangan yang di juluki The king’s Chamber, Raja Frederik II mengadakan meeting dan pertemuan dengan bangsawan paling berkuasa membicarakan bagaimana negara harus dikelola, memperbincangkan setting untuk berbagai pesta dan acara pernikahan. Di ruangan ini pula, Raja Frederik II menikmati sejumlah minuman beralkohol sembari terlibat dalam percakapan yang meriah.
The Queen’s Bed Room
KELUARGA DAN KETURUNAN RAJA FREDERIK II
Raja Frederik II meminang Sophia of Mecklenburg-Güstrow pada tanggal 20 Juli 1572, saat itu Sophia masih berumur 15 tahun. Ratu Sophia adalah puteri dari Pangeran Ulrich III, Duke of Mecklenburg-Güstrow dan Elizabeth of Denmark. Raja begitu mencintai istrinya dan mengabulkan permintaannya untuk turut memboyong kedua orangtuanya, tinggal bersama mereka di Kastil Kronborg. Kendati Raja Frederick dan Ratu Sophia terpaut jarak usia yang cukup jauh, mereka melalui kehidupan pernikahan dengan sangat bahagia dan dikaruniai delapan orang putra dan putri yang cerdas.
Raja Christian IV
Dari pasangan Frederik-Sophia ini, lahirlah seorang raja besar yang menoreh prestasi gemilang dalam sejarah Eropa utara yang mengantarkan Denmark-Norwegia pada puncak kejayaannya, yakni Raja Christian IV (12 April 1577-28 Februari 1648). Ketika Raja Frederik II wafat pada tahun 1588 di usia 54 tahun, putera mahkota Christian dinobatkan menjadi raja menggantikan sang ayah, di usia yang masih sangat kanak-kanak yakni 11 tahun. Tentu bukanlah hal yang mudah bagi seorang bocah untuk memikul tanggung jawab secara resmi pada pemerintahan dan kedaulatan negara, mau tidak mau Christian melewati gemblengan yang sangat keras, yang selalu mengingatkan akan statusnya yang mulia, menggiring Christian muda menjadi sosok yang sangat dewasa di atas umurnya, tegas dan memiliki kepercayaan diri sangat tinggi.PRESTASI GEMILANG KASTIL KRONBORG
Kastil Kronborg berdiri menantang langit di lokasi yang luar biasa strategis, yakni di tepi Pantai Øresund, tepatnya di titik tersempit berseberangan dengan Benteng Kärnan, Helsingborg. Pada masa itu, Helsingborg masih merupakan bagian dari dalam wilayah kedaulatan Kerajaan Denmark. Jarak rentang kedua benteng pesisir itu, hanyalah 4 kilometer (2,5 mil) satu sama lainnya. Kastil Kronborg dan Benteng Kärnan melakukan aliansi vital sebagai penguasa dan pemegang kendali gerbang masuk menuju Lautan Baltik.
(photo by Jan Kofod)Kapal-kapal yang ingin berlayar baik memasuki maupun meninggalkan Laut Baltik, wajib membayar sejumlah uang kepada Kastil Kronborg. Bicara mengenai sejarah, tercatat ada sekitar lebih dari jutaan kapal telah berlayar melintasi gerbang ini pada masa periode tahun 1429-1857. Berkat Kastil Kronborg, kota Helsingør berkembang begitu pesat, memainkan peran kunci dalam sejarah Eropa utara dari abad ke-16 sampai abad ke-18 dan menobatkannya menjadi simbol kekuatan Kerajaan Denmark di masa itu.
Koin Emas Sebagai Alat PembayaranKEMUNDURAN KASTIL KRONBORG
Namun dibalik nama besarnya, Kastil Kronborg juga melalui beberapa peristiwa yang sangat memilukan. Pada tahun 1629 sebuah kebakaran melalap habis sebagian besar bangunannya. Kapel/gereja adalah bagian satu-satunya yang terhindar dari kecelakaan maut tersebut karena bertamengkan kekuatan lengkungannya. Sampai detik ini, interior kapel awet bertahan serupa dengan yang asli, baik itu altar, galeri, bangku-bangku dan panel lukisan. Raja Christian IV menaruh banyak energi dan uang untuk merekonstruksi kastil ke bentuk penampilan yang hampir sama persis seperti sedia kala. Proyek rekonstruksi tersebut, dilaksanakan pada tahun 1638 di bawah arahan arsitek Hans van Steenwinckel.
Beberapa lukisan yang terpahat di langit-langit dan dinding kastil, dirubah mengikuti trend gaya Barok, namun agaknya tidak cukup berhasil mengembalikan kecantikan kastil seperti aslinya. Restorasi berjalan tidak hanya mengolah ruang-ruang dalam kastil, tetapi juga memperbaiki penampilan fasadnya. Bagian luar Kastil Kronborg, masih nampak menguratkan keanggunannya, mengingat begitu banyak upaya yang telah ditempuh untuk mengembalikan performa kastil seperti di masa lalu. Tampilan artistik Kastil Kronborg pasca kebakaran, disokong dengan berbagai ukiran replika hiasan batu pasir yang unik.
Pada tahun 1658-1660, di bawah komando Carl Gustav, Swedia berhasil menduduki dan menjarah Kronborg pada 1658-1660, akibatnya sejumlah besar karya seni dan barang berharga dirampas dan dicuri. Tidak itu saja, dekade kemunduran Kastil Kronborg terus bergulir, pada tahun 1785 benteng tersebut tidak lagi menjadi kediaman para bangsawan kerajaan karena diambil alih oleh militer dan diubah menjadi sebuah barak penampungan untuk tentara.
Kastil Kronborg mengalami kerusakan serius saat berubah fungsi menjadi sebuah penjara besar di tahun 1739-1922. Akhirnya di tahun 1923, seluruh tentara diperintahkan untuk meninggalkan kastil ini. Pemulihan secara besar-besaran dan renovasi menyeluruh segera dilakukan. Istana megah ini kemudian dibuka untuk umum sebagai museum di tahun 1938. Pada tahun 2000, Kronborg Castle tercatat menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
HOLGER DANSKE
Holger Danske yang dikenal dengan sebutan lain Holger atau Ogier atau Dane adalah seorang prajurit Viking yang gagah berani dan tidak akan pernah terkalahkan. Menurut legenda kuno, Holger Danske tidak pernah mati. Sebagai gantinya dia tidur di ruang bawah tanah yang gelap di Kastil Kronborg. Berdasarkan mitos yang bergulir, Holger Danske akan terbangun dari tidurnya saat Denmark dalam keadaan darurat dan genting, serta membutuhkan pertolongannya.
Sejarah asal-usul Holger Danske sangat sulit dilacak, tidak ada seorang pun yang mengetahui pasti seluk-beluknya. Nama Holger Danske diduga berasal dari Chanson de Roland (Songs of Roland), sebuah puisi epik yang mengisahkan tentang pertempuran Roncevaux pada tahun 778, pada masa pemerintahan Charlemagne.
LITTLE MERMAN
Tidak jauh dari Kastil Kronbrog, bersimpuh dengan sendunya sebuah patung berwarna perak di penghujung pantai. Desainer terkenal Elmgreen & Dragset melahirkan karya artistik yang dijuluki THE LITTLE MERMAN, seorang adik laki-laki Little Mermaid di Copenhagen. Patung berbahan stainless steel ini, merupakan sebuah atraksi artistik tambahan daya tarik kota Helsingør, yang konon pembuatannya didanai oleh Danish National Arts Council. RESTORAN
Cukup banyak restoran yang memiliki reputasi baik yang bisa di coba di sekitar kastil ini, diantaranya Madam Sprunck, Rådmand Davids Hus, La Dolce Vita dan sebagainya.HOTEL
Berbagai hotel dengan pilihan harga, tersedia di kota Helsingør ini, jika kamu adalah seorang yang tertarik untuk menikmati atmosfir Scandinavia tempo doeloe, kota ini bisa menjadi alternatif pilihan yang tepat. Beberapa pilihan hotel yang patut direkomdasikan dengan harga terjangkau diantaranya Nyckelbo Vandrarhem Och B&B dan Sauntehus Castle Hotel. Apabila memiliki budget lebih dan ingin menikmati liburan berbalut kemewahan, Hotel Marienlyst, Kokkedal Slot Copenhagen, dan Gilleleje Badehotel bisa menjadi tempat bermalam yang sangat mengesankan.TRANSPORTASI
Dengan mengendarai mobil ke Kastil Kronborg akan menempuh waktu 56 menit dari Copenhagen. Jika memilih menggunakan kereta, akan lebih memudahkan jika perjalanan dimulai dari Copenhagen Central Station dan mengambil kereta tujuan Helsingør atau Grønnehave Station (kereta berwarna abu-abu). Tujuan perjalanan dapat dilacak di http://www.journeyplanner.dk .
Selamat berpetualang!
Suka nih dengan ceritanya. D tunggu cerita lainnya
LikeLiked by 1 person
Terima kasih sudah mampir ke blog saya.
LikeLike
suka banget sama ulasan sejarah yg muda dimengeti
terima kasih utk ulsannya
di tunggu sejarah kastil yg berikutnya
LikeLike